Beranda | Artikel
Tidak Ada Ketaatan Dalam Maksiat
Jumat, 3 Juni 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Tidak Ada Ketaatan Dalam Maksiat adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Furqan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 29 Syawal 1443 H / 30 Mei 2022 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Tidak Ada Ketaatan Dalam Maksiat

Pada kesempatan yang mulia ini kita akan melanjutkan faedah-faedah dari kisah Luqman Al-Hakim yang Allah sebutkan dalam surat Luqman. Faedah yang kedua adalah:

لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق

“Tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam memaksiati Sang Pencipta.”

Jadi siapapun yang memerintahkan kita untuk berbuat maksiat, maka haram hukumnya untuk taat. Ini diambil dari surah Luqman ayat 15. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ

“Apabila kedua orangtuamu memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan apa-apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan ma’ruf, dan ikutilah jalannya orang yang kembali kepadaKu…” (QS. Luqman[31]: 15)

Ayat ini turun kepada seorang sahabat bernama Sa’ad bin Abi Waqqash. Dia berkata: “Ayat ini turun kepadaku. ‘Apabila kedua orangtuamu memaksamu untuk berbuat kesyirikan dengan apa-apa yang kau tidak memiliki pengetahuan tentangnya maka janganlah engkau menaati keduanya.’

Aku adalah seorang yang berbakti kepada ibuku. Ibuku bertanya: ‘Agama baru apa yang engkau peluk ini? Engkau tinggalkan agama engkau atau aku tidak akan makan dan minum sampai mati. Sehingga kau dicela oleh orang dengan sebab ini. Hingga orang berkata kepadamu: ‘Wahai pembunuh ibunya.’

Maka aku berkata: ‘Jangan kau lakukan wahai ibuku. Saya tidak akan pernah keluar dari agamaku ini karena sebab apapun.’

Ternyata benar ibu tidak makan dan tidak minum sehari semalam sampai payah. Kemudian dihari berikutnya juga tidak makan dan tidak minum sehingga ibuku bertambah payah.

Ketika aku melihat hal tersebut aku berkata:

يا أمّه , تعلمين والله لو كانت لك مائة نفس فخرجت نفساً نفسا ما تركت ديني هذا لشيء ، فإن شئت فكلي ، وإن شئت لا تأكلي . فأكلت

‘Wahai ibuku, demi Allah ibu tahu, jika engkau memiliki 100 nyawa dan terlepas darimu satu per satu, saya tidak akan pernah keluar dari agamaku dengan sebab apapun. Kalau engkau mau makanlah, kalau engkau tidak mau makan makan jangan makan.`”

Ketika ibunya melihat Sa’ad bin Abi Waqqash tidak akan keluar dari agamanya, maka ibunya pun akhirnya makan.

Ibunya memerintahkan Sa’ad bin Abi Waqqas untuk keluar dari agama Islam. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا

“Apabila kedua orangtuamu memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan apa-apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya, maka janganlah engkau menaati keduanya…” (QS. Luqman[31]: 15)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

عَلى المَرْءِ المُسْلِم السَّمْعُ والطَّاعَةُ فِيما أَحَبَّ وكَرِهَ، إِلَّا أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَإذا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلا سَمْعَ وَلا طاعَةَ

“Wajib bagi seorang muslim untuk mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau dia tidak sukai, kecuali kalau diperintahkan untuk melakukan maksiat. Apabila diperintahkan untuk berbuat maksiat tidak ada ketaatan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka dibangun diatas ini, apabila ada orang tua memerintahkan anaknya pergi ke dukun, maka tidak ada ketaatan pada keduanya.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari Download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51750-tidak-ada-ketaatan-dalam-maksiat/